Wednesday, July 27, 2011

Kisah Anak Sholeh

Kisah Anak Sholeh - Dari Ma’mar, dari Ibnu Thawus, dari bapaknya, dia berkata, “Di zaman dulu hiduplah seorang dari Bani Israil dengan empat orang anaknya. Suatu ketika dia jatuh sakit. Salah seorang dari mereka berkata kepada saudaranya, ”Kalian mau merawat ayah, padahal kalian tidak akan mendapatkan warisan dari ayah? Saya saja yang merawatnya. Biarlah saya tidak mendapatkan warisan.”

Maka si anak tersebut merawat ayahnya hingga meninggal, lalu menguburnya. Benar,dia tidak mendapatkan warisan sedikitpun.

Suatu ketika, dia bermimpi di datangi seorang miskin namun berlagak sombong. Orang miskin tadi berkata, “Datanglah ke tempat anu, lalu galilah, niscaya kamu akan menemukan seratus dinar uang. Setelah itu ambillah!”

Dalam mimpinya si anak tadi bertanya, “Uang tersebut berbarakah tidak?”
Orang tadi menjawab, “Tidak!”

Keesokkan paginya si anak tadi mencritakan kejadian tersebut kepada istrinya. Istrinya berkata, “Pergi ambil saja uang itu. Uang itu akan berbarakah kalau sebagian kau belikan pakaian untukku dan sebagaimana kita gunakan untuk belanja hidup kita.”

Dia enggan mengambilnya,dan menjawab perkataan istrinya, “Saya tidak mau mengambilnya sesuatu yang tidak berbarakah.”

Tatkala malam tiba, dia tidur, dan bermimpi yang sama. Berkatalah si miskin tadi dalam mimpi tersebut, “Datanglah ke tempat anu, dan ambillah sepuluh dinar!”

Dalam mimpi si anak tadi bertanya, “Uang tersebut berbarakah atau tidak?”

Orang tadi menjawab, “Tidak.”

Keesokan paginya si anak tadi menceritakan kejadian tersebut pada istrinya. Istrinya menyampaikan perkataan sebagaimana disampingkan pada mimpi yang pertama. Namun si anak tadi pun tetap tidak mau mengambilnya.

Kemudian pada malam ketiga diam bermimpi yang sama. Berkatalah si miskin tadi dalam mimpinya tersebut, “Datanglah ke tempat anu, dan ambillah satu dinar.”

Dalam mimpi si anak tadi bertanya, “ Uang tersebut berbarakah atau tidak?”

Orang tadi menjawab, “Ya, berbarakah.”

Si anak tadi berkata, “Kalau begitu, saya mau mengambilnya.”

Keesokan paginya si anak pergi ke tempat yang ditunjukan dalam mimpi. Benar, dia menemukan uang dinar itu di sana, lalu di ambil.

Sepulang dari mengambil uang, dia bertemu dengan seorang pencari ikan yang membawa dua ekor ikan. Si anak menawar, “Berapa harganya?”

Dia menjawab, “Satu dinar.”

Akhirnya si anak membeli dua ekor ikan tesebut dan membawanya pulang. Sampai di rumah ikan tersebut dibersihkan oleh istrinya.

Tatkala si istri membedah perut ikan yang pertama, dia menemukan sebutir intan di dalamnya. Sebutir intan yang tidak ada taranya.

Demikian pula dengan ikan yang satunya lagi. Di dalam perutnya ternyata juga terdapat intan yang sama seperti pada ikan yang pertama.

Anak tadi berkata, “Intan ini dicari-cari oleh para raja. Mereka akan mencari dimana pun berada dan berani membayarnya berapapun harganya. Karena intan seperti ini memang tak ada duanya di dunia ini.”

Kabar ditemukannya intan tersebut samapi kepada raja. Raja berkata, “Tunjukkan intan tersebut kepada saya! Saya akan membelinya.”

Si anak tadi memenuhi permintaan raja. Dibawanya intan tersebut kepada raja. Tatkala melihat intan tersebut, Allah menjadikan raja terkagum-kagum dengan keindahannya. Raja berkata, “ Berapa harga intan ini?”

Si anak menjawab, “Emas tidak boleh kurang dari tiga puluh angkutan kuda.”

Raja menjawab, “Saya siap membelinya.”

Lalu para pengawal raja menyediakan emas sebanyak tiga puluh angkutan kuda untuk membayar intan milik anak tadi. Kemudian, raja memandangi intan yang baru saja dibelinya. Dia sangat terkagum-kagum. Raja berkata kepada pengawalnya, “Intan ini akan lebih indah bila anda sepasang. Mintakan pasangannya!”

Lalu para pengawalnya mendatangi anak tadi untuk membeli intan yang satunya. Para pengawal berkata kepada anak tadi, “Apakah kamu mempunyai intan pasangannya? Kalau ada, intan pasangannya nanti akan kami beli sekalian dengan harga yang berlipat-lipat.”

Anak tadi menjawab, “Benarkah?” Mereka menjawab, “Benar.”
Intan yang menjadi pasangannya itu dibawa dan ditunjukkan kepada raja. Tatkala melihat intan pasangannya itu, raja tertarik sekali, lalu berkata, “Saya mau membelinya.”
Lalu par pengawalnya membeli intan tersebut dengan harga yang sama seperti intan yang satunya.”[1]

Sumber: Kisah Kisah Teladan Bakti Anak kepada Ibu Bapak, Ibrahim bin Abdullah Musa Al Hazmi, Media Hidayah 2004


[1] Lihat kitab Al Bidayah wa An Nihayah (IX/235-242). Pengarang kitab tersebut menyebutkan bahwa kisah ini diriwayatkan oleh Ath-Thabarani.
                                                                DOWNLOAD VIDEO

Monday, July 11, 2011

Inilah Wahabi Sesungguhnya

Siapakah sebenarnya WAHABI itu?

Wajib diketahui oleh setiap kaum Muslimin dimanapun mereka berada bahwasanya firqoh Wahabi adalah Firqoh yang sesat,yang ajarannya sangat berbahaya bahkan wajib untuk dihancurkan.Tentu hal ini membuat kita bertanya-tanya,mungkin bagi mereka yang PRO akan merasa marah dan sangat tidak setuju,dan yang KONTRA mungkin akan tertawa sepuas-puasnya..Maka siapakah sebenarnya Wahabi ini?? Bagaimanakah sejarah penamaan mereka? Marilah kita simak dialog Ilmiah yang sangat menarik antara Syaikh Muhammad bin Sa’ad Asy Syuwai’ir dengan para masyaikh/dosen-dosen disuatu Universitas Islam di Maroko.

Salah seorang Dosen itu berkata:”Sungguh hati kami sangat mencintai Kerajaan Saudi Arabia,demikian pula dengan jiwa-iwa dan hati-hati kaum muslimin sangat condong kepadanya,dimana setiap kaum muslimin sangat ingin pergi kesana,bahkan antara kami dengan kalian sangat dekat jaraknya.Namun sayang, kalian berada diatas suatu Madzhab, yang kalau kalian tinggalkan tentu akan lebih baik, yaitu Madzhab Wahabi.

Kemudian Asy Syaikh dengan tenangnya menjawab: ”Sungguh banyak pengetahuan yang keliru yang melekat dalam pikiran manusia,yang mana pengetahuan tersebut bukan diambil dari sumber-sumber yang terpercaya,dan mungkin kalian pun mendapat khabar-khabar yang tidak tepat dalam hal ini. Baiklah,agar pemahaman kita bersatu,maka saya minta kepada kalian dalam diskusi ini agar mengeluarkan argumen-argumen yang diambil dari sumber-sumber yang terpercaya,dan saya rasa di Universitas ini terdapat Perpustakaan yang menyediakan kitab-kitab sejarah islam terpercaya .Dan juga hendaknya kita semaksimal mungkin untuk menjauhi sifat Fanatisme dan Emosional.

Dosen itu berkata, ”Saya setuju denganmu,dan biarkanlah para Masyaikh yang ada dihadapan kita menjadi saksi dan hakim diantara kita."

Asy Syaikh berkata, ”Saya terima,Setelah bertawakal kepada Allah,saya persilahkan kepada anda untuk melontarkan masalah sebagai pembuka diskusi kita ini."

Dosen itu pun berkata, ”Baiklah kita ambil satu contoh, ada sebuah fatwa yang menyatakan bahwa firqoh Wahabi adalah Firqoh yang sesat. Disebutkan dalam kitab Al-Mi’yar yang ditulis oleh Al Imam Al-Wansyarisi,beliau menyebutkan bahwa Al-Imam Al-Lakhmi pernah ditanya tentang suatu negeri yang disitu orang-orang Wahabiyyun membangun sebuah masjid, ”Bolehkan kita Sholat di Masiid yang dibangun oleh orang-orang wahabi itu?” Maka Imam Al-Lakhmi pun menjawab, ”Firqoh Wahabiyyah adalah firqoh yang sesat, yang masjidnya wajib untuk dihancurkan,karena mereka telah menyelisihi kepada jalannya kaum mukminin, dan telah membuat bid’ah yang sesat dan wajib bagi kaum muslimin untuk mengusir mereka dari negeri-negeri kaum muslimin." (wajib kita ketahui bahwa Imam Al-Wansyarisi dan Imam Al-Lakhmi adalah ulama ahlusunnah)

Dosen itu berkata lagi, ”Saya rasa kita sudah sepakat akan hal ini,bahwa tindakan kalian adalah salah selama ini."

Kemudian Asy Syaikh menjawab, ”Tunggu dulu..!! kita belum sepakat, lagipula diskusi kita ini baru dimulai,dan perlu anda ketahui bahwasannya sangat banyak fatwa yang seperti ini yang dikeluarkan oleh para ulama sebelum dan sesudah Al-Lakhmi, untuk itu tolong anda sebutkan terlebih dahulu kitab yang menjadi rujukan kalian itu!"

Dosen itu berkata, ”Anda ingin saya membacakannya dari fatwanya saja, atau saya mulai dari sampulnya??”

Asy Syaikh menjawab, ”Dari sampul luarnya saja.”

Dosen itu kemudian mengambil kitabnya dan membacakannya, ”Namanya adalah Kitab Al-Mi’yar, yang dikarang oleh Ahmad bin Muhammad Al-Wansyarisi.Wafat pada tahun 914 H. di kota Fas,di Maroko."

Kemudian Asy Syaikh berkata kepada salah seorang penulis di sebelahnya, ”Wahai syaikh, tolong catat baik-baik,bahwa Imam Al-Wansyarisi wafat pada tahun 914 H. kemudian bisakah anda menghadirkan biografi Imam Al-Lakhmi?"

Dosen itu berkata, ”Ya,”
Kemudian dia berdiri menuju salah satu rak perpustakaan,lalu dia membacakan satu juz dari salah satu kitab-kitab yang menumpulkan biografi ulama. Didalam kitab tersebut terdapat biografi Ali bin Muhammad Al-Lakhmi, seorang Mufti Andalusia dan Afrika Utara.

Kemudian Asy Syaikh berkata, ”Kapan beliau wafat?”

Yang membaca kitab menjawab, ”Beliau wafat pada tahun 478 H.”

Asy Syaikh berkata kepada seorang penulis tadi, ”Wahai syaikh tolong di catat tahun wafatnya Syaikh Al-Lakhmi.” Kemudian ditulis.

Lalu dengan tegasnya Asy Syaikh berkata, ”Wahai para masyaikh….!!! Saya ingin bertanya kepada antum semua…!!! Apakah mungkin ada ulama yang memfatwakan tentang kesesatan suatu kelompok yang belum datang(lahir)? Kecuali kalau dapat wahyu?"

Mereka semua menjawab, ”Tentu tidak mungkin, Tolong perjelas lagi maksud anda!”

Asy syaikh berkata lagi, ”Bukankah Wahabi yang kalian anggap sesat itu adalah dakwahnya yang dibawa dan dibangun oleh Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab?"

Mereka berkata, ”Siapa lagi?”

Asy Syaikh berkata, ”Coba tolong perhatikan..!!! Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab lahir pada tahun 1115 H. dan wafat pada tahun 1206 H. Nah, ketika Al-Imam Al-Lakhmi berfatwa seperi itu, jauh RATUSAN TAHUN lamanya syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab belum lahir..bahkan sampai 22 generasi keatas dari beliau sama belum yang lahir..apalagi berdakwah..KAIF???GIMANA INI???"

(Merekapun terdiam beberapa saat..)

Kemudian mereka berkata, ”Lalu sebenarnya siapa yang dimaksud Wahabi oleh Imam Al-Lakhmi tersebut??” Mohon dijelaskan dengan dalil yang memuaskan,kami ingin mengetahui yang sebenarnya!”

Asy Syaikh pun menjawab dengan tenang, ”Apakah anda memiliki kitab Al-Firaq Fii Syimal Afriqiya, yang ditulis oleh Al-Faradbil,seorang kebangsaan Francis?”

Dosen itu berkata, ”Ya ini ada.”

Asy Syaikh pun berkata, ”Coba tolong buka di huruf “wau” ."

Maka dibukalah huruf tersebut dan munculah sebuah judul yang tertulis “Wahabiyyah” Kemudian Asy Syaikh menyuruh kepada Dosen itu untuk membacakan tentang biografi firqoh Wahabiyyah itu.
Dosen itu pun membacakannya, ”Wahabi atau Wahabiyyah adalah sebuah sekte KHOWARIJ ABADHIYYAH yang dicetuskan oleh Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum Al-Khariji Al-Abadhi,Orang ini telah banyak menghapus Syari’at Islam, dia menghapus kewaiban menunaikan ibadah haji dan telah teradi peperangan antara dia dengan beberapa orang yang menentangnya,Dia wafat pada tahun 197 H di kota Thorat di Afrika Utara.Penulis mengatakan bahwa firqoh ini dinamai dengan nama pendirinya,dikarenakan memunculkan banyak perubahan dan dan keyakinan dalam madzhabnya.mereka sangat membenci Ahlussunnah."

Setelah Dosen itu membacakan kitabnya Asy Syaikh berkata, ”Inilah Wahabi yang dimaksud oleh imam Al-Lakhmi, inilah Wahabi yang telah memecah belah kaum muslimin dan merekalah yang difatwakan oleh para ulama Andalusia dan Afrika Utara sebagaimana yang telah kalian dapati sendiri dari kitab-kitab yang kalian miliki,Adapun Dakwah yang dibawa oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab yang didukung oleh Al-Imam Muhammad bin Su’ud-Rahimuhumallah-,maka dia bertentangan dengan amalan dakwah Khowarij,karena dakwah beliau ini tegak diatas kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam yang shahih,dan beliau menjauhkan semua yang bertentangan dengan keduanya,mereka mendakwahkah tauhid,melarang berbuat syirik,mengajak umat kepada Sunnah dan menjauhinya kepada bid’ah,dan ini merupakan Manhaj Dakwahnya para Nabi dan Rasul."

Syubhat yang tersebar dinegeri-negeri Islam ini dipropagandakan oleh musuh-musuh islam dan kaum muslimin dari kalangan penjajah dan selain mereka agar terjadi perpecahan dalam barisan kaum muslimin.Sesungguhnya telah diketahui bahwa dulu para penjajah menguasai kebanyakan negeri-negeri islam pada waktu itu, dan saat itu adalah puncak dari kekuatan mereka. Dan mereka tahu betul kenyataan pada perang salib bahwa musuh utama mereka adalah kaum muslimin yang bebas dari noda yang pada waktu itu menamakan dirinya dengan Salafiyyah.Belakangan mereka mendapatkan sebuah pakaian siap pakai, maka mereka langsung menggunakan pakaian dakwah ini untuk membuat manusia lari darinya dan memecah belah diantara kaum muslimin,karena yang menjadi moto mereka adalah “PECAH BELAHLAH MEREKA,NISCAYA KAMU AKAN MEMIMPIN MEREKA.”


Sholahuddin Al-Ayubi tidaklah mengusir mereka keluar dari negeri Syam secara sempurna kecuali setelah berakhirnya daulah Fathimiyyah Al-Ubaidiyyin di Mesir,kemudian beliau (Sholahuddin) mendatangkan para ulama ahlusunnah dari Syam lalu mengutus mereka ke negeri Mesir, sehingga berubahlah negeri mesir dari aqidah Syiah Bathiniyyah menuju kepada Aqidah Ahlusunnah yang terang dalam hal dalil,amalan dan keyakinan. (Lihat kitab Al Kamil Oleh Ibnu Atsir)

Demikianlah saudara-saudaraku yang dirahmati oleh Allah, inilah fakta yang ada,dimana musuh-musuh islam selalu saja menghalang-halangi dakwah yang haq,karena manghancurkan islam adalah tujuan mereka, mereka tahu kalau umat islam ini bodoh dari ilmu Agama akan sangat mudah menghancurkannya dari dalam.
Pelajaran penting juga yang dapat kita ambil,hendaknya bagi siapa saja yang ingin mendiskusikan ilmu haruslah dia mendatangkan bukti-bukti yang kuat sebagaimana dialog yang telah kita baca diatas, sehingga bukan nafsu yang keluar dari mulutnya,melainkan imu yang shohih..dialoglah dengan cara yang baik, BUKAN DENGAN DEBAT KUSIR YANG KOSONG DARI HIKMAH…

Wallahu ‘alam…..

Silahkan download makalah aslinya, word  di SINI 
Atau file PDF di SINI

Sumber: http://www.islamhouse.com/p/2473  dan  http://on.fb.me/qfM8Xs 
Dengan sedikit edit tata bahasa dari saya

Artikel www.beritaburung9.blogspot.com
                                                                DOWNLOAD VIDEO