Thursday, September 27, 2012

Antara Bisnis dan Belajar

Belajar Bisnis
Tanaman Bunga Putri Malu

Awal kisah, dulu waktu saya sekolah sering naik angkot karena tempat ngetem diperempatan biasanya saya menunggu disana. Seperti biasa kadang nebeng teman yang naik motor, maklum golongan bawah tidak punya motor. Setiap pulang sekolah naik angkot saya sering turun di perempatan itu, sekedar duduk melihat pengendara motor dan siapa tahu ada tumpangan untuk menuju ke rumah.

Karena jarak menuju ke desa masih masuk beberapa kilo meter sedang jalan depan rumah saya tidak dilalui angkutan umum.

Seringnya aktivitas itu, ternyata disana ada banyak pengamen seumuranku. Anak berkulit hitam rambut ikal, membopong gitar ditangan dari mobil satu ke mobil yang lainnya. Nampak keringat bercucuran karena penatnya panas matahari dan asap kendaraan.

Tak pandengi (lihat) terus dia, pensaran banget..sepertinya saya harus nyamperin dia. Akhirnya ketika trafick light berwarna hijau pengamen itu menghentikan genjrengannya, dan berteduh di warung penyedia kopi.

Saya langkahkan kaki untuk nyamperin dia, saya julurkan tangan saya dan bertanya untuk kenalan.

Dari obrolan itu akhirnya saya tahu, anak ini berasal dari jawa tengah dia masih sekolah ditempat SMU 3, sekolah yang katanya unggulan ditempat kelahiran saya.

Yang bikin saya kaget adalah, dia mengamen untuk biaya sehari-hari dan ingin melanjutkan sekolah.

Saya sempat tanya dia tentang keluarganya, dia hanya menjawab keluarganya dijawa tengan dia di Kediri (tempat kelahiran saya) hanya sebatang kara.

Wah takjub banget saya waktu itu sama pengamen ini. Alhamdulillah akhirnya aku akrab dengan dia.

Setiap pulang sekolah saya mesti di perempatan. Kadang saya ikut ngamen bantuin dia (jujur ini pertama kali saya ngamen, maklum belum kenal ngaji hehehhee)

Bergaul dengan dia dan mengamen tanpa disadari saya lalui berbulan-bulan. Dan kami terpisah karena saya harus ke malang untuk mengikuti seleksi Mahasiswa dan merantau ke kota-kota lainnya.

Apa kesimpulan dari cerita diatas?

  • Akhirnya saya hanya berpikir bahwa setiap sesuatu butuh perjuangan.
  • Miskin tidak menjadi patokan untuk berhenti belajar.
  • Bisnis sampingan bisa menopang proses belajar meski hanya bisnis biasa.
  • Teman bisa memicu semangat untuk belajar dan bisnis

Salam Bisnis Indonesia

No comments:

Post a Comment