Minggu ini, tanggal 8 sampai 16 September 2012, para pengamat langit berkesempatan menyaksikan kedipan "bintang setan" di malam hari.
Bintang yang disebut Algol itu berada di konstelasi Perseus, Sang Pahlawan. Ia telah dikenal sejak zaman kuno sebagai "The Demon Star", bintang setan.
Algol punya sejarah panjang. Namanya berasal dari kata Arab, al-ghul yang berarti "setan perempuan". Namun bertentangan dengan keyakinan populer, namanya tidak ada hubungannya dengan sifat bintang itu sendiri. Tapi karena posisinya yang menandai kepala Gorgon Medusa, tokoh dalam mitologi Yunani Kuno. Berdasarkan mitologi itu, tatapan Medusa bisa mengubah seseorang menjadi batu.
Algol adalah salah satu bintang variabel, bintang yang berubah-ubah cahayanya, yang paling terkenal. Ia adalah contoh sempurna dari bintang "gerhana biner" yang menyala dan meredup hampir teratur seperti halnya jarum jam.
Yang terbaik dari semua itu, Algol butuh kurang dari 10 jam untuk berubah dari terang, meredup dalam pencahayaan minimum, dan kembali normal. Sehingga pertunjukan bintang itu bisa disaksikan dalam satu malam, di waktu-waktu tertentu.
Astronom pertama yang melihat pancaran periodik Algol adalah Geminiano Montanari dari Bologna, sekitar tahun 1667. Kala itu, satu-satunya bintang variabel yang diketahui adalah Mira, di konstelasi Cetus, Si Paus. Namun kedipan Mira berubah-ubah dalam waktu beberapa tahun.
Pengamatan mekanisme bintang ini pertama kali dilakukan oleh astronom amatir, John Goodricke. Pada bulan Mei 1783 ia mempresentasikan penemuannya kepada Royal Society. Pada tahun 1881, astronom Harvard, Edward Pickering mempresentasikan bukti bahwa bintang ini adalah bintang ganda. Penemunan ini dikonfirmasikan pada tahun 1889, ketika astronom Potsdam Hermann Carl Vogel menemukan periode orbitalnya.
Algol berjarak sekitar 93 tahun cahaya. Komponen terangnya disebut Algol A, sekitar 90 kali lebih terang seperti matahari. Sementara komponen gerhananya disebut Algol B, bintang raksasa redup. Keduanya berukuran lebih besar beberapa kali dibanding matahari.
Algol bintang ganda gerhana, karena bidang orbit mereka kebetulan mengandung garis bumi dari pandangan. Sebenarnya ada komponen ketiga, Algol C, yang melingkari A dan B pada jarak yang lebih lama yakni setiap 1,86 tahun, namun ia tidak ada hubungannya dengan gerhana Algol.
Selama bertahun-tahun, astronom amatir dan profesional yang telah membuat perhitungan waktu akurat gerhana Algol. Yang mengungkap bahwa periode bintang ini hanya sedikit perubahan, hanya beberapa detik.
Bintang yang disebut Algol itu berada di konstelasi Perseus, Sang Pahlawan. Ia telah dikenal sejak zaman kuno sebagai "The Demon Star", bintang setan.
Algol punya sejarah panjang. Namanya berasal dari kata Arab, al-ghul yang berarti "setan perempuan". Namun bertentangan dengan keyakinan populer, namanya tidak ada hubungannya dengan sifat bintang itu sendiri. Tapi karena posisinya yang menandai kepala Gorgon Medusa, tokoh dalam mitologi Yunani Kuno. Berdasarkan mitologi itu, tatapan Medusa bisa mengubah seseorang menjadi batu.
Algol adalah salah satu bintang variabel, bintang yang berubah-ubah cahayanya, yang paling terkenal. Ia adalah contoh sempurna dari bintang "gerhana biner" yang menyala dan meredup hampir teratur seperti halnya jarum jam.
Yang terbaik dari semua itu, Algol butuh kurang dari 10 jam untuk berubah dari terang, meredup dalam pencahayaan minimum, dan kembali normal. Sehingga pertunjukan bintang itu bisa disaksikan dalam satu malam, di waktu-waktu tertentu.
Astronom pertama yang melihat pancaran periodik Algol adalah Geminiano Montanari dari Bologna, sekitar tahun 1667. Kala itu, satu-satunya bintang variabel yang diketahui adalah Mira, di konstelasi Cetus, Si Paus. Namun kedipan Mira berubah-ubah dalam waktu beberapa tahun.
Pengamatan mekanisme bintang ini pertama kali dilakukan oleh astronom amatir, John Goodricke. Pada bulan Mei 1783 ia mempresentasikan penemuannya kepada Royal Society. Pada tahun 1881, astronom Harvard, Edward Pickering mempresentasikan bukti bahwa bintang ini adalah bintang ganda. Penemunan ini dikonfirmasikan pada tahun 1889, ketika astronom Potsdam Hermann Carl Vogel menemukan periode orbitalnya.
Algol berjarak sekitar 93 tahun cahaya. Komponen terangnya disebut Algol A, sekitar 90 kali lebih terang seperti matahari. Sementara komponen gerhananya disebut Algol B, bintang raksasa redup. Keduanya berukuran lebih besar beberapa kali dibanding matahari.
Algol bintang ganda gerhana, karena bidang orbit mereka kebetulan mengandung garis bumi dari pandangan. Sebenarnya ada komponen ketiga, Algol C, yang melingkari A dan B pada jarak yang lebih lama yakni setiap 1,86 tahun, namun ia tidak ada hubungannya dengan gerhana Algol.
Selama bertahun-tahun, astronom amatir dan profesional yang telah membuat perhitungan waktu akurat gerhana Algol. Yang mengungkap bahwa periode bintang ini hanya sedikit perubahan, hanya beberapa detik.
No comments:
Post a Comment