Wednesday, January 18, 2012

Pengangguran Sukses


Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya.
Saya cuma bisa memahami kalau penganguran adalah orang yang tidak mempunyai aktivitas untuk menghasilkan sesuatu dari sebuah pekerjaan.
Jadi saya sangat anti pati terhadap orang mengatakan ingin menjadi pengangguran sukses.
Kenapa kok bisa? Bagaimana mungkin orang pengangguran kok menjadi sukses?
Mungkin orang beralasan penganguran sukses adalah orang yang hidupnya santai tanpa harus bekerjapun uang mengalir sendiri.
Ini sungguh tidak beralasan, karena orang yang dikatakan “pengangguran sukses” itu sebelumnya bekerja keras dan sekarang mereka menikmati dari hasil dari kerja kerasnya dulu.

Apa Enak Menjadi Pengangguran??
Mungkin bagi anda anak orang kaya ada yang senang menjadi pengangguran dengan memanfaatkan harta orang tua. Mau ngapa-ngapain tinggal gesek…dst, meskipun ada juga sebagian keluarga kaya tetapi mereka memang pekerja keras dan tidak ssuka menganggur.
Tapi hal ini berbeda dengan saudara-saudara kita yang yang dari kalangan menengah ke bawah. Kalau mereka nganggur besok mau makan apa??

Beruntungnya seorang kuli dari pada pengganggur.
Hal ini pernah saya alami betapa menyedihkannya menjadi penggangguran. Dulu saya sempat terlalu idealis tentang pekerjaan, kalau bukan kerja ini nggak mau, itu nggak mau. Mengingat waktu saya masih baru lulus sekolah, jadi berpikirnya mencari lowongan kerja sangat mudah bagi ijazah SMU yang baru lulus 1-2 tahun.
Ternyata pikiran itu meleset, merantau ke Surabaya hanya beberapa tahun bekerja di sana. Di PHK dan 2 bulan tanpa pekerjaan, makan hanya 1 kali itupun hanya mie ayam. Subhanallah. Puluhan surat lamaran kerja saya kirim ke perusahaan, tetapi kebanyakan yang di butuhkan hanya wanita.
2 bulan di Surabaya, tanpa pekerjaan tanpa pemasukan. Ada lowongan kerja menjadi kuli batu..ups ternyata juga di tolak mentah-mentah sama temen yang menangani proyek, dengan alasan fisiknya g kuat.
Alhamdulillah akhirnya saya pulang ke kampung, dengan predikat menjadi pengangguran..
Kemudian datang budhe saya dan mengatakan, “Kamu bantu bapakmu buat batu bata saja, itu lebih baik bagi kamu dari pada menganggur.”
Akhirnya saya membantu bapak membuat batu bata. Jangan tanyakan bagaimana membuatnya, saya hanya mengatakan kalau pekerjaan ini membutuhkan tenaga lebih besar daripada kuli batu. Paginya mengangkat adonan lumpur dari kedalaman 2-3 meter yang beratnya bisa mencapai 5-8 KG bahkan lebih, kemudian lumpur di pindah ke pelataran yang lebih luas untuk di cetak manual, kemudian duduk  mencetak dari kiri ke kanan kembali lagi ke kiri hingga ribuan batu batu sampai berjam-jam hingga matahari di tengah-tengah kepala. Dan jangan Anda tanyakan kulit kami hitam atau putih mulus?
Sore jam 15.00 mengangkat batu bata kering dengan badan kami yang mengulang berdiri merunduk dengan mengangkat batu bata di tangan sekitar 5 buah. Jika sudah selesai kami membuat adonan lumpur untuk persiapan besok harinya, dan ini berakhir menjelang maghrib.
Hitung-hitungan gajinya adalah setiap seribu batu bata maka juragan akan memberi upah Rp. 25.000,-
Subhanallah, saya begitu senang bisa membantu orang tua, meskipun pendapat hanya kisaran 25.000/hari itu bisa mencukupi 6 keluarga kami.
Dan membuat saya senang adalah setiap minggu kadang hanya di kasih antara Rp. 5000- Rp. 10.000 sama orang tua.
Anda bertanya kenapa saya senang meski hanya di kasih Rp. 5000 setiap minggunya dari hasil kerja membantu orang tua?
“Ya, saya senang karena mendapat Rp. 5.000 dengan capek-capek daripada saya menjadi pengangguran yang tidak menghasilkan uang sama sekali. Dan lebih senang lagi saya bisa meringankan beban kerja orang tua yang sudah kepayahan karena termakan usia.”
Kesimpulannya adalah bekerja keras dengan pekerjaan berat meski menghasilkan uang sedikit itu lebih baik dari pada seorang pengangguran yang tidak menghasilkan apa-apa.

Semoga bermanfaat.

beritaburung9
                                                                DOWNLOAD VIDEO

No comments:

Post a Comment