Warga lereng Merapi dihebohkan dengan penampakan bentuk matahari yang tidak seperti biasanya. Selain ada garis yang melingkar seperti cincin, di sekitar matahari, langit tampak berwarna biru cerah atau biru pastel.
Penampakan matahari bercincin itu terjadi selama kurang lebih empat jam mulai sekitar pukul 09.00 WIB hingga 13.00 WIB dengan posisi matahari berada di sebelah barat daya Lereng Gunung Merapi.
Akibat penampakan ini, ratusan warga sekitar lereng Merapi yang ada di radius 12 kilometer dari puncak Merapi, tepatnya di dua dusun yaitu Dusun Pondok dan Dusun Srumbung di Desa Srumbung, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jateng merasa heran dan bertanya-tanya akan terjadi apakah dengan adanya matahari yang dikelilingi cincin tersebut.
"Aku niteni 2 kali ada fenomena seperti ini, yang pertama saat akan Pak Harto meninggal, terus yang kedua saat akan Gus Dur meninggal, semoga fenomena yang sekarang bukanlah pertanda buruk, melainkan pertanda bahwa rakyat Indonesia akan semakin makmur sentosa. Apalagi saat ini kan Jumat Kliwon semoga tidak terjadi apa-apa," tegas Ahmad Pandu Muslim warga Dusun Pondok, Desa Srumbung, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang kepada merdeka.com, Jumat (28/9).
Penampakan matahari bercincin ini, ternyata tidak hanya terlihat di sekitar wilayah lereng Gunung Merapi yang ada di perbatasan antara Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta(DIY). Penampakan matahari bercincin itu juga terlihat di sekitar Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang yang berjarak sekitar 25 kilometer dari puncak Merapi.
"Rekan saya Adhi yang rumahnya di Mungkid juga langsung BBM ke saya tidak hanya terlihat dari Srumbung dan sekitar lereng Merapi saja tetapi di rumahnya juga jelas terlihat penampakan matahari bercincin itu," pungkas Ahmad Pandu Muslim.
Fenomena matahari bercincin atau biasa Halo Matahari sebenarnya bukan hal baru. 'Halo' sebenarnya merupakan fenomena optik yang menampilkan bentuk cincin di sekitar sumber cahaya. Di alam biasanya kita lihat saat bulan purnama atau saat matahari terang di siang hari.
Fenomena tersebut terjadi akibat refleksi dan refraksi cahaya matahari atau bulan oleh kristal-kristal es yang terdapat di awan cirrus, awan yang terletak di tingkatan atmosfer yang disebut troposfer, sekitar 5-10 km dari permukaan bumi.
Halo adalah fenomena optikal berupa lingkaran cahaya di sekitar sumber cahaya Matahari atau Bulan. Fenomena Halo adalah lingkaran seperti pelangi yang mengelilingi matahari. Halo adalah fenomena yang lebih sering terjadi di langit.
No comments:
Post a Comment