Jemaat HKBP Nomensen Kembali Ricuh
Ibadah pelantikan pendeta baru di Gereja HKBP Nomensen, Jalan Rumah Sakit, Kelurahan Pulo Brayan Bengkel, Kecamatan Medan Timur pada Minggu pagi (2/9) kemarin urung terjadi akibat kericuhan antar sesama jemaat yang berselisih paham mengenai pergantian kependetaan.
Adalah massa jemaat pendeta lama yaitu Petrus Simangunsong yang tidak terima dengan agenda pelantikan pendeta yang baru, yakni Pendeta Togar Purba, yang rencananya dilakukan di Gereja tersebut. Mereka berdatangan menuju depan gereja. "Kami kemari mau beribadah. Kami tidak ingin ada pelantikan pendeta yang baru disini," teriak salah satu jemaat. Pintu pagar gereja sendiri sudah dalam keadaan tergembok.
Menurut salah satu pendukung pendeta yang lama Hokkop Simamora, Surat Keputusan (SK) yang mengangkat Pendeta Togar Purba menjadi pendeta yang baru di gereja tersebut dipertanyakan keabsahannya. Dan pergantian kependetaan inipun dipandang tidak sesuai prosedur dan terlihat sangat terburu-buru.
"Konsep di SK itu berbeda dengan SK pergantian pdt yang sebelum-sebelumnya. Makanya kami gak terima Togar Purba dilantik menjadi pendeta yang baru di gereja ini. Pergantian ini tidak masuk diakal. Seharusnya sesuai periodisasi, pergantian baru bisa dilakukan setelah 4 tahun. Tapi sebelum 4 tahun, kenapa pendeta yang lama sudah diganti," ungkapnya.
Kepolisian pun mengerahkan pasukannya untuk mengawal dan berjaga disekitar gereja untuk menghindari hal tidak diinginkan. Sempat terjadi kericuhan, saat jemaat memaksa masuk gereja yang telah terkunci dari dalam. Akhirnya acara pelantikan pendeta yang baru pun ditiadakan di gereja tersebut dan dialihkan ke Gereja HKBP Uskup Agung Jalan Keuskupan Agung.
Satu lagi contoh dinamika kehidupan berjemaat yang perlu ditelaah kembali dan dijadikan pelajaran bagi kita semua. Bahwa didalam Kristus dan gereja-Nya ada persatuan dan sikap saling mengasihi. Bukan adanya persaingan dan pertentangan yang membuat jemaat menjadi tercerai-berai. DOWNLOAD VIDEO
No comments:
Post a Comment