Makin bobrok saja negeri ini, agamawan yang di idam-idamkan sebagai penopang moralitas masyarakat indonesia tidak mampu menunjukkan contoh yang baik untuk umat ini. Bayangkan saja Alquran sebagai kitab suci umat islam sebagai batu loncatan untuk tujuan dunia memperkaya diri untuk segelentir orang. Dunia-dunia, makin ijo saja dimata pemujanya, pengadaan Alquran sebagai wujud dakwah ke umat islam agar memperkuat iman dan aqidah, tetapi tikus-tikus berkopiyah mengkorupsinya. Huhh... Dulu talangan haji, sekarang alquran, besok apa lagi....???
Semakin ngeri saja elite-elite atasan... Apalagi baru saja ane baca berita dari liputan6.com
DOWNLOAD VIDEO
Semakin ngeri saja elite-elite atasan... Apalagi baru saja ane baca berita dari liputan6.com
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didesak agar segera menuntaskan kasus dugaan penyuapan proyek pengadaan Al Quran dan IT Laboratorium Komputer di Kementerian Agama Republik Indonesia tahun 2011 lalu.Jadi, siapa lagi yang kita harapkan untuk kebaikan negeri ini jika departemen yang notabene nya sebagai penyangga moral agama Indonesia saja seperti ini? Tragis
Meski telah menetapkan dua tersangka dan memeriksa sejumlah orang, sebenarnya lembaga yang dipimpin Abraham Samad Cs tersebut bisa menggali informasi lebih banyak dari Menteri Agama Suryadharma Ali, selaku pihak yang membawahi keseluruhan dalam hal anggaran di kementeriannya.
Demikian hal itu disampaikan anggota Komisi VIII, DPR Ahmad Barghowi di, Purwokerto, Jawa Tengah, Selasa (7/8).
"Yang bertanggung jawab atau yang berkaitan dengan penyelewengan tindak korupsi intinya adalah personal. Tapi secara keseluruhan dalam anggaran memang itu di bawah Kementerian Agama," kata Barghowi.
"Siapa saja jika KPK perlu memanggil, seharusnya dipanggil untuk menggali informasi. Baik menteri atau pun DPR kalau dipanggil sebaiknya hadir agar masalah ini segera tuntas," sambungnya.
Sebelumnya, KPK, Jumat (3/8) melakukan pemeriksaan terhadap Wakil Menteri Agama, Nasaruddin Umar sebagai saksi untuk tersangka yang juga politisi Partai Golkar, Zulkarnaen Djabar. Usai diperiksa, Nasaruddin yang pada saat itu menjabat sebagai Dirjen Bimas Islam mengatakan Menteri Agama, Suryadharma Ali, merupakan pihak yang harus bertanggung jawab sebab mengetahui proyek tersebut.
"Yang seharusnya bertanggung jawab semuanya ya menteri, ya beliau (Suryadharma Ali) sebagai menteri," kata Nasaruddin di Gedung KPK, Jakarta.
No comments:
Post a Comment