Dari 1.300 spesies baru tersebut sejauh ini hanya 500 diantaranya telah secara resmi dimasukkan dalam taksonomi, terkait klasifikasi dan penamaan. Kerja sama ilmuwan dalam Rapid Assessment Program (RAP) tersebut terangkum dalam buku terbaru yang diterbitkan dengan judul Still Counting.
Petualangan yang menakjubkan karena ekspedisi RAP ini mengunjungi beberapa daerah yang diketahui paling terpencil di planet ini. Juga menceritakan tantangan fisik dan menyoroti secara personal pengalaman yang dialami oleh para ilmuwan serta lebih dari 400 foto berwarna spesies langka dan menarik dari seluruh dunia, ujar Leeanne Alonso, Direktur Program Konservasi Internasional yang memimpin tim tersebut, seperti dilansir Dailymail.
Untuk menandai 20 tahun ekspedisi tersebut, para ilmuwan telah merujuk 20 spesies terunik. Spesies tersebut mencakup beberapa penemuan paling mengejutkan secara biologis, unik, atau spesies dalam status terancam. Salah satunya adalah temuan spesies ikan array berkedip, kalajengking raksasa biru, tarantula terbesar pemakan kadal dan juga tokek setan berekor daun.
Uroplatus phantasticus atau tokek setan berekor daun ini ditemukan ilmuwan di Madagaskar pada 1998. Meksipun, spesies ini sebenarnya pertamakali dideskripsikan pada 1888. Tokek setan ini menjadi hewan terkecil dari 12 spesies tokek berekor daun yang bertampang aneh.
Dinamai tokek setan karena hewan ini disebutkan berlaku layaknya setan, aktif pada malam hari atau nokturnal. Juga adanya kemampuan kamuflase atau menyamar yang sangat hebat. Ditemukan di lokasi hutan yang masih belum terjamah dan populasinya sangat rentan akibat kerusakan habitat.
Pada 2004, WWF sendiri telah mencatatkan seluruh spesies uroplatus pada 'Sepuluh daftar paling spesies yang paling diburu'. Karena terancam perdagangan satwa liar ilegal, ditangkap dan diperjualbelikan sebagai hewan peliharaan secara internasional.
sumber DOWNLOAD VIDEO
No comments:
Post a Comment